Kata pengantar
Puji Syukur kehadirat allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat,taufik serta hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini tanpa suatu halangan apapun,Mungkin tugas ini tidak dapat kami selesaikan dengan baik, tanpa bantuan serta dukungan dari:
1. Allah Swt
2. Andriani Mustika S Kep,NS, selaku dosen pengampu mata kuliah Keperawatan Dewasa III, serta para fasilitatornya
3. Teman-teman sekalian,yang telah memberikan semangat dan motivasinya serta dukunganya, kepada kami.
Kami menyadari sepenuhnya mungkin tugas makalah ini masih banyak kesalahan, , oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca
Akhir kata semoga tugas makalah ini dapat menambah pengetahuan, dan, wawasan, terima kasih.
Kendal,22 Desember 2010
Bab 1
Pendahuluan
LATAR BELAKANG
Kehidupan manejer dipenuhi dengan serangkaian pembuatan (pengambil) keputusan-keputusan untuk investasi, menaikan harga jual, mengambil tindakan terhadap karyawan yang sering terlambat, pemilihan lokasi gudang baru yang harus dibangun, dan masalah-masalah besar ataupun kecil lainya dimana manajer harus membuat keputusan tindakan apa yang diambil atau paling tidak menugaskan orang lain untuk memutuskan.
Karena itu pengambilan keputusan adalah hal yang sangat penting dalam manajeman. Pengambilan keputusan terkait dengan ditetapkannya suatu keputusan manajerial. Berdasarkan keputusan manajerial yang telah ditetapkan oleh seorang manajerial, maka semua aktivitas akan berjalan dengan baik.
Pendelegasian wewenang pun merupakan sesuatu yang vital dalam organisasi kantor. Atasan perlu melakukan pendelegasian wewenang agar mereka bisa menjalankan operasi manajemen dengan baik. Selain itu, pendelegasian wewenang adalah konsekuensi logis dari semakin besarnya organisasi. Bila seorang atasan tidak mau mendelegasikan wewenang, maka sesungguhnya organisasi itu tidak butuh siapa-siapa selain dia sendiri.
Bila atasan menghadapi banyak pekerjaan yang tak dapat dilaksanakan oleh satu orang, maka ia perlu melakukan delegasi. Pendelegasian juga dilakukan agar manajer dapat mengembangkan bawahan sehingga lebih memperkuat organisasi, terutama di saat terjadi perubahan susunan manaejemen.
Yang penting disadari adalah di saat kita mendelegasikan wewenang kita memberikan otoritas pada orang lain, namun kita sebenarnya tidak kehilangan otoritas orisinilnya. Ini yang sering dikhawatirkan oleh banyak orang. Mereka takut bila mereka melakukan delegasi, mereka kehilangan wewenang, padahal tidak, karena tanggung jawab tetap berada pada sang atasan.
Karena itu pengambilan keputusan adalah hal yang sangat penting dalam manajeman. Pengambilan keputusan terkait dengan ditetapkannya suatu keputusan manajerial. Berdasarkan keputusan manajerial yang telah ditetapkan oleh seorang manajerial, maka semua aktivitas akan berjalan dengan baik.
Pendelegasian wewenang pun merupakan sesuatu yang vital dalam organisasi kantor. Atasan perlu melakukan pendelegasian wewenang agar mereka bisa menjalankan operasi manajemen dengan baik. Selain itu, pendelegasian wewenang adalah konsekuensi logis dari semakin besarnya organisasi. Bila seorang atasan tidak mau mendelegasikan wewenang, maka sesungguhnya organisasi itu tidak butuh siapa-siapa selain dia sendiri.
Bila atasan menghadapi banyak pekerjaan yang tak dapat dilaksanakan oleh satu orang, maka ia perlu melakukan delegasi. Pendelegasian juga dilakukan agar manajer dapat mengembangkan bawahan sehingga lebih memperkuat organisasi, terutama di saat terjadi perubahan susunan manaejemen.
Yang penting disadari adalah di saat kita mendelegasikan wewenang kita memberikan otoritas pada orang lain, namun kita sebenarnya tidak kehilangan otoritas orisinilnya. Ini yang sering dikhawatirkan oleh banyak orang. Mereka takut bila mereka melakukan delegasi, mereka kehilangan wewenang, padahal tidak, karena tanggung jawab tetap berada pada sang atasan.
Bab ll
pembahasan masalah
pembahasan masalah
1. Pengertian pendelegasian
Delegasi adalah pemberian sebagian tanggung jawab dan kewenangan kepada orang lain. (Charles j: 1991)
Pendelegasian adalah kegiatan seseorang untuk menugaskan stafnya atau bawahanya untuk melaksanakan bagian tugas dari seorang manajer yang bersangkutan dan pada waktu yang bersamaan memberikan kekuasaan kepada staf atau bawahan tersebut
pengertian diatas dapat kita simpulkan bahwa tugas dan wewenang bisa didelegasikan. Pertanyaan yang timbul adalah apakah tanggung jawab bisa didelegasikan. Pertanyaan ini kalau direnungkan bahwa wewenang pimpinan tingkat atas/kepala sekolah dapat meletakkan tanggung jawab kepada manajer lini (wakil, kaprog, guru pembina dan/atau staf lainnya) untuk mencapai tujuan tertentu, hanya barangkali dianalisis, pimpinan tingkat atas/kepala sekolah tetap bertanggung jawab atas hasil yang menyeluruh. Jadi untuk mengatakan bahwa tanggung jawab tidak dapat didelegasikan, barang kali perlu dievaluasi kembali,
Delegasai wewenang adalah proses yang paling fundamental dalam organisasi, sebab pimpinan tak kan sanggup melakukan segala sesuatu dan membuat setiap keputusan. Jadi pimpinan/kepala sekolah harus memberikan kepada orang lain wewenang membuat keputusan dan melaksanakan beberapa fungsi. Pimpinan/kepala sekolah yang enggan mendelegasikan tugas dan wewenang acapkali disebabkan oleh dirinya sendiri yang kurang percaya terhadap orang lain.
Delegasai wewenang adalah proses yang paling fundamental dalam organisasi, sebab pimpinan tak kan sanggup melakukan segala sesuatu dan membuat setiap keputusan. Jadi pimpinan/kepala sekolah harus memberikan kepada orang lain wewenang membuat keputusan dan melaksanakan beberapa fungsi. Pimpinan/kepala sekolah yang enggan mendelegasikan tugas dan wewenang acapkali disebabkan oleh dirinya sendiri yang kurang percaya terhadap orang lain.
2. ASPEK PENTING DALAM PENDELEGASIAN
A. Dalam pendelegasian harus dengan bahasa yang jelas
B. Karyawan/staf yang berkompeten dan di percaya untuk menenrima penyerahan tugas tersebut
C. Berikan kepercayaan yang akan membuat dan menerima tugas menjadi berharga dan semangat
D. Lakukan konfrim kembali untuk mengetahui apakah penerima tugas paham dengan apa yang kita tugaskan atau apa yang kita maksudkan
E. Beri peluang bagi penerima tugas untuk bertanya atau mengemukakan ide dalam pengerjaan tugas
3. Metode dalam Pendelegasian
§ Spesifikan tanggung jawab secara jelas
Jelaskan hasil yang diharapkan dari sebuah tugas yang didelegasikan /dari suatu penugasan,jernihkan sasaran dan prioritas.Beritahukan kepadanya mengenai batas waktu apa saja yang harus dipenuhi.
§ Berikan kekuasaan yang cukup dan perinci batas kebijaksanaannya
bila memberi tanggung jawab yang baru tentukan jumlah kekuasaan yang sesuai yang dibutuhkan oleh bawahan tersebut agar dapat melaksanakannya
§ Perinci persyaratan pelaporan
penting seorang bawahn memehami jenis2 informasi yang harus dilaporkan ,berapa sering laporan tsb di lakukan dan dengan bagaimana kemajuan akan di patuhi
§ Mengenal kemajuan presentasi dalam pertemuan2 ,departemen, evaluasi kerja yang formal)
§ Pastikan penerimaan tanggung jawab dari bawahan
§ Teruskan informasi pada mereka yang harus mengetahui
§ Pantau kemajuan dengan cara yang sesuai
§ Usahakan agar supaya bawahan memperoleh informasi yang dibutuhkan
§ Berilah dukungan dan bantuan,namun hindari pendelegasian yang terbalik
§ Buatlah agar kesalahan itu menjadi suatu proses bekerja
§ (Menurut YUKL. Gary 1989)
4. Wewenang dalam Pendelegasian
A. Delegasikan tugas2 yang dapat dilakukann dengan lebih baik oleh bawahan
B. Delegasikan tugas2 yang mendesak namun bukan yang mempunyai prioritas tinggi
C. Delegasikan tugas2 yang relevan bagi karir seorang bawahan.
D. Delgasikan tugas 2 dengan kesukaran yang sesuai
E. Delegasikan baik tugas2 yang menyenangkan maupun yang tidak menyenangkan
F. Delegasikan tugas yang tidak sentral bagi peran manajer
Bab lll
Penutup
Bahwa kita sebagai seorang pemimpi harus mengetahui tugas serta aturan-aturan sebagai seorang leadership yang baik. Apabila kita sebagai seorang pemimpin amat sangat baik jika dalam memberikan pendelegasian harus melihat waktu,sasaran,komunikasi dll yang baik sehingga tugas yang kita berikan dapat diselesaikan dengan baik olehh staf/bawahannya.
Daftar pustaka
· Suarli S & Yayan Bahtiar.2002.Manajemen Keperawatan Dengan Pendekatan Praktis.Tasikmalaya.Erlangga.
· .Swansburg Rusel C. 2000.Pengantar Kepemimpinan & Manajemen Keperawatan untuk Perawat Para Klinis.Jakarta. EGC